Tuesday, February 10, 2009 

Setetes Hikmah Penyejuk Qolbu

Dzikir, Do'a, Munajat, Shalat adalah bukti pengakuan kelemahan diri, kedhoifan diri, kekurangan diri, keterbatasan diri, kecilnya diri kepada yang Maha Besar, Maha Kuat, Maha Perkasa, Maha Kaya, Maha Pengasih dan Penyayang, Maha Kuasa, Maha Segala Maha yaitu Allah SWT.

Dzikir, Do'a, Munajat, Shalat adalah sarana untuk meniadakan sifat ke"aku"an pada diri manusia yaitu: sombong, angkuh, merasa paling segalanya. Mengakui Allah SWT yang Maha segalanya, segalanya ada karena Allah, segalanya dari Allah, segalanya kembali kepada Allah, segalanya dalam kehendak Allah, segalanya dalam genggaman dan kekuasaan Allah.

Labels:

 

Dzikir Bersama

Hadirilah..
Dzikir Bersama setiap hari Minggu Pagi, jam 08.00 WIB
bersama Jamaah Dzikir Anwaarul Istiqoomah
bertempat di Yayasan Anwaarul Istiqoomah
Dukuh Jaya RT005/09 Jl. Duta Bumi
Kel. Pejuang Kec. Medan Satria - Bekasi

Labels:

 

Dzikir dan Munajat

Buku ini mengungkapkan manfaat-manfaat dzikir dan doa kepada Allah SWT, serta materi Dzikir dan Do'a yang bersumber dari Al-Quran dan Al-hadits, (Ayat-ayat Al-Quran, Shalawat Nabi, Asmaaul Husna) sebagai penenang hati penentram jiwa, menuju cahaya Illahi dan meraih bahagia. Dengan nya diharapkan setiap muslim selalu berupaya untuk berdzikir sehingga tidak menapaki hidupnya dalam kegelisahan dan kegelapan.
Dzikir berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata “Dzakaro-yadzkuru– dzikron “ artinya: ingat atau mengingat.

Dzikirullah artinya: mengingat (menyebut) Asma Allah, yaitu ucapan yang dilakukan dengan lidah (lisan), atau mengingat Allah dengan hati, mensucikan Allah dari sifat-sifat yang tidak layak untuk-Nya, dan memuji dengan puji-pujian dan sanjungan-sanjungan dengan sifat-sifat yang sempurna, sifat-sifat yang menunjukkan kebesaran dan kemurnian, dimana pun dan kapan pun serta dalam kondisi apa pun.

Dzikir adalah berlepas diri dari lalai dan lupa.
Perbedaan antara lalai dan lupa ;
Lalai: Meninggalkan sesuatu atas kemauan pelakunya (ada unsur kesengajaan).
Lupa: meninggalkan sesuatu bukan atas kemauan.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman :

Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai”. (Al-A’raf :205).

Dzikir adalah makanan dan gizi bagi hati dan ruh, kapan tidak menkonsumsinya jiwa akan terasa lemas tanpa gerakan dan sepi seperti kuburan. Dengan dzikir hati dan lisan beribadah tanpa batas dan waktu. Pada hakikatnya hati dan lisan selalu berkeinginan untuk berdzikir pada semua keadaan; duduk, berdiri, dan berbaring.

Dzikir adalah kebeningan hati, dan obat mujarab ketika terkena penyakit. Apabila sepi dan hampa dari berdzikir, maka hati akan sakit, kering dan berkarat.

Dzikir sebagai penolak bala’, penyingkap duka dan nestapa, meringankan beban musibah.

Dzikir adalah investasi kebahagiaan yang menguntungkan. Ia adalah taman surga tempat mereka bersukaria.

Dizkir merupakan pintu gerbang yang senantiasa terbuka bagi hamba yang ingin berhubungan dengan Robbnya, Semakin banyak ia menyebut nama-Nya semakin bertambah kerinduan dan kecintaan untuk berjumpa.

Al-Hasan Al-Basri berkata, ”Carilah kenikmatan dalam tiga hal; Shalat, Dzikir dan Membaca Al-Qur’an, jika kalian menemukan. Jika tidak, maka pintu sudah tertutup.

Dzikir adalah ruhnya amal shalih, apabila amal tidak disertai dzikir bagaikan jasad tanpa ruh.
Dzikir (mengingat Allah) baik lisan maupun hati, merupakan salah satu cara untuk meraih “simpati“ Allah sehingga cahaya petunjuk-Nya selalu menyertai kehidupan insan beriman. Sebaliknya, jika ia meninggalkan dzikir, Allah pun akan meninggalkannya, baik di dunia maupun di akhirat. Wallahu a’lam.
Buku ini diterbitkan pada tanggal 16 Oktober 2006, oleh Yayasan Anwaarul Istiqoomah
Harga Buku : Rp. 25.000,-

Labels:

Pribadi

  • Anwaarul Istiqoomah
  • Bekasi, Jawa Barat
  • Nursyamsi Muhsin Pimpinan Majlis Dzikir Anwaarul Istiqoomah, lahir di Jakarta pada tanggal 5 November 1970. Suami gadis Banyumas, Fatihatul Inayah, , menamatkan SD,SMP di Kaliabang Bekasi . Kemudian melanjutkan ke (MANU) di Kota Lasem Rembang dan belajar di Pondok Pesantren Al-Hidayat yang diasuh KH. Ahmad Syakir Ma'shum (Alm), juga belajar pada Ulama-Ulama di Pesantren sekitarnya di Kota Lasem, 1986-1989. Pada 1989-1991, belajar ke Pesantren 'Ainul Yaqin, Karawang , diasuh oleh KH. TB. Adung Absul Kohar. pada tahun 1991-1994 ke Pesantren "Nasyrul 'Ulum" Pandeglang , diasuh oleh Alm. Abuya KH. Ahmad Syatibi ). pada tahun 1994-1997 belajar ke pesantren "Salafiyah" Cirebon, diasuh oleh KH. Sya'roni Abdul Jalil. Periode setelah itu belajar dan mendapat bimbingan spiritual (Dzikir & Tasawuf) oleh KH. Ahmad Masyuri Muslimin, Al-Habib Ja'far al-Habsyi, Al-Habib 'Idrus bin Ja'far al-Habsyi Banyumas. Kemudian kuliah Pendidikan & Pelatihan Retorika Da'wah di Lembaga Pendidikan Islam Ibnu Sina Jakarta.
Profil

Attend

Majelis Dzikir dan Munajat is powered by Blogspot and Yayasan Anwaarul Istiqoomah.
Dukuh Jaya, Jl. Duta Bumi RT005/09 Kel. Pejuang Kec. Medan Satria - Bekasi.
Telp. (021) 70542000 - 71633533